Selasa, 22 Maret 2016

KOMUNIKASI BISNIS TUGAS 1

PEMANFAATAN KOMUNIKASI BISNIS YANG BERHASIL DI PERUSAHAAN


Kelompok 5:
Ari Eka Nurdianingsih (11613270)
Fani Personita (13613204)
Fany Rifkoh (13613213)
Ratih Andreany (17613298)
Septi Ayu Windani (18613373)



PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi Bisnis
     Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan efek tertentu yang diharapkan.  Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
    Komunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan, pendapat, informasi, instruksi yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau impersonal melalui simbol - simbolatau sinyal. Ada lima komponen penting untuk diperhatikan dalam proses komunikasi, yaitu :
1. Pengirim pesan (sender atau komunikator).
2. Pesan yang dikirimkan (message).
3. Bagaimana pesan tersebut disampaikan (delivery channel atau media).
4. Penerima pesan (receiver atau komunikan).
5. Umpan balik (feedback) atau effect.

    Untuk dapat mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi secara efektif, baik secara personal maupun professional paling tidak kita harus menguasai empat jenis keterampilan dasar dalam berkomunikasi, yaitu :
1. Menulis
2. Membaca
3. Berbicara
4. Mendengar

    Disadari ataupun tidak, setiap hari kita melakukan, paling tidak, satu dari keempat hal tersebut diatas dengan lingkungan kita. Seperti juga pernafasan, komunikasi sering dianggap sebagai suatu kejadian otomatis dan terjadi begitu saja, sehingga seringkali kita tidak memiliki kesadaran untuk melakukannya secara efektif.

   Dalam komunikasi bisnis terdapat enam unsur pokok, yaitu:
   Memiliki tujuan, artinya komunikasi bisnis harus memiliki tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya sejalan dengan tujuan organisasi.
Pertukaran, dalam hal ini melibatkan paling tidak dua orang atau lebih yakni komunikator dan komunikan.
   Gagasan, opini, informasi, instruksi merupakan isi dari pesan yang bentuknya beragam tergantung tujuan, situasi, dan kondisinya.
   Menggunakan saluran personal atau impersonal yang mungkin bersifat tatap muka, menggunakan media tertentu atau melalui media yang menjangkau jutaan orang secara bersamaan.
Meggunakan simbol atau sinyal yang merupakan alat atau metode yang dapat dimengerti atau dipahami oleh penerima untuk menyampaikan pesan.
   Pencapaian tujuan organisasi: salah satu karakteristik yang membedakan organisasi atau lembaga formal dari informasi adalah adanya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh manajemen.

Contoh Kasus Komunikasi Bisnis:

PKG Gandeng Bank Mandiri Permudah Transaksi Jual Beli Pupuk Bersubsidi

    Semarang - PT Petrokimia Gresik (PKG) menggandeng PT Bank Mandiri Tbk untuk menerapkan transaksi jual beli pupuk bersubsidi antara PKG dengan distributornya secara online. Dalam kerjasama ini, Bank Mandiri akan memberikan fasilitas kredit bagi distributor atau distributor financing (DF) yang bisa dimanfaatkan PKG pada setiap penebusan pupuk bersubsidi.
   Kerjasama dengan Bank Mandiri ini menyusul langkah PKG mengembangkan Sistem Informasi Penebusan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi (SIP3) secara online. Penerapan sistem ini memungkinkan PKG bisa memantau laporan penyaluran distributor setiap saat secara realtime dan begitu pula distributor akan mendapatkan fasilitas menu untuk pembuatan laporan baik Laporan F6 maupun Rekap F6 yang hasilnya dapat dicetak dan memiliki barcode khusus dan memudahkan selama proses verifikasi.
    "Melalui proses baru ini, penagihan penyaluran pupuk bersubsidi dari PKG kepada pemerintah dapat tepat waktu dan sesuai dengan laporan penyaluran yang dikirimkan oleh distributor," kata Wahjudi, Sekretaris Perusahaan PT Petrokimia Gresik di sela Lokakarya Pelatihan SIP3 kepada 133 distributor dari seluruh Jawa Tengah dan DI Yogyakarta di Semarang, Jumat (8/8).
     Menurut dia, sistem baru ini juga akan memberi kepastian pembayaran dari bank atas penebusan pupuk bersubsidi oleh distributor tepat pada tanggal jatuh tempo. Serlain itu, sistem online ini juga akan memudahkan pemantauan penebusan pupuk bersubsidi dan posisi piutang distributor secara realtime. Lalu, kepastian pembayaran dari bank tentu saja juga akan membantu PKG dalam merencanakan cashflow perusahaan.
    "Yang penting lagi, penerapan sistem ini juga akan mempermudah PKG dalam mengemban tugas pemerintah, yaitu penebusan dan penyaluran pupuk bersubsidi kepada distributor sampai ke kelompok tani," tandas Wahjudi.
    Distributor juga akan mendapatkan keuntungan dari aplikasi SIP3. Selain fasilitas kredit dari Bank Mandiri, mereka juga akan memperoleh plafon kredit yang jumlahnya 1 hingga 5 kali lebih besar dari aset atau jaminan yang saat ini diberikan ke PKG. Dengan demikian, penebusan pupuk juga dapat lebih besar atau maksimal sesuai nilai alokasi subsidi yang ada.
     Di samping itu, biaya provisi (administrasi) mulai dari 0,25 - 0,75 % dari nilai plafon dan suku bunga yang ditawarkan lebih kompetitif, yaitu antara 10,25 – 10,75 % per tahun (sesuai kategori). Fasilitas DF maksimal 90 hari dan distributor yang menggunakan fasilitas DF dibagi menjadi beberapa kategori dan mendapat fasilitas sesuai lama masa kerjasama. Kategori A (kerjasama lebih dari 5 tahun), kategori B (kerjasama 2–5 tahun), dan kategori C (kerjasama di bawah 2 tahun).
     Wahjudi menambahkan, PKG akan terus mengembangkan pelayanan dalam penyaluran pupuk bersubsidi ini. Rencananya, SIP3 juga akan diintegrasikan dengan stok pupuk bersubsidi di gudang-gudang penyangga dan di bagian distribusi. Sehingga, baik PKG maupun distributor dapat saling memantau alur distribusi secara realtime.
       Namun demikian, untuk saat ini PKG akan fokus merampungkan aplikasi SIP3 di luar Jawa.
     "Diharapkan September mendatang semuanya sudah berjalan meskipun beberapa daerah masih transisi, yakni distributor masih diberi kelonggaran membuat laporan secara manual. Tetapi pada 2015 nanti semuanya sudah berjalan efektif," terang Wahyudi.
    SVP Bank Mandiri, Andrianto Wahyu Adi, menjelaskan pemberian DF hasil kerjasama antara Bank Mandiri dengan PKG untuk mempermudah transaksi jual beli antara PKG dengan para distributornya. Bagi distributor yang memperoleh fasilitas DF akan dikenakan agunan yang fleksibel dan biaya (suku bunga) yang ringan. Di samping itu, mereka juga diberikan keleluasaan pembayaran kepada PKG dengan jangka waktu yang lebih longgar.
     "Tentu saja distributor juga mendapat kemudahan bertransaksi dengan dukungan jaringan distribusi Bank Mandiri secara luas dengan jumlah cabang lebih dari 2.050, ATM lebih dari 1.500 ATM serta electronic channel lainnya," jelas Andrianto.
    Sementara itu, lanjut dia, kepastian pembayaran oleh distributor melalui fasilitas DF yang diberikan Bank Mandiri tentu saja akan sangat membantu PKG dalam merencanakan cashflow perusahaan. Ditambah lagi, ada kemudahan transaksi pembayaran antara distributor dan PKG secara online melalui supply chain management system. "Juga ada efisiensi dalam pengelolaan dokumen jaminan karena tidak perlu lagi adanya pengelolaan BG dan Deposito (jaminan dari distributor) dan kemudahan bertransaksi dengan dukungan jaringan distribusi Bank Mandiri yang luas.
     Suprihono, Direktur CV Persada, Pati, Jawa Tengah mengatakan dibanding BG fasilitas DF dari Bank Mandiri ini akan lebih memudahkan dan menguntungkan baik dari sisi jaminan maupun sistem pembayaran.
    "Dengan sistem online ini distributor tidak perlu ke bank karena bisa menggunakan internet banking. Kita juga bisa memonitor setiap transaksi yang kita lakukan dan mengecek seluruh tagihan yang belum ataupun yang sudah terbayar. Secara keseluruhan sistem ini menjadikan pelayanan kepada petani dalam penyaluran pupuk menjadi lebih cepat dan lebih baik," ungkap Suprihono.


     Penyelesaian komunikasi bisnis berdasarkan artikel diatas:
     Komunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan, pendapat, informasi, intruksi yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau impersonal melalui simbol-simbol atau sinyal. Dalam komunikasi bisnis terdapat enam unsur pokok, yaitu:
1. Memiliki tujuan.
    Menurut sudut pandang kami mengenai komunikasi bisnis berdasarkan artikel diatas adalah pihak PT. Petrokimia Gresik (PKG) mengadakan kerjasama dengan Bank Mandiri untuk mempermudah distributor (konsumen PKG) untuk melakukan transaksi jual beli pupuk. Sehingga distributor lebih diuntungkan dan dimudahkan dengan adanya fasilitas kredit dan akan mendapatkan fasilitas menu untuk pembuatan laporan baik Laporan F6 maupun Rekap F6 yang hasilnya dapat dicetak dan memiliki barcode khusus dan memudahkan selama proses verifikasi. Begitu juga dengan PKG bisa memantau laporan penyaluran distributor setiap saat secara realtime.

2. Pertukaran.
    Dalam hal ini, maksudnya adalah melibatkan komunikator dan komunikan. Yaitu pihak PT. PKG yang menginginkan adanya komunikasi bisnis dengan pihak Bank Mandiri. Dan pihak PT. PKG dengan distributornya yang melakukan transaksinya melalui online (Bank Madiri).

3. Gagasan, opini, informasi, intruksi.
  Dilihat dari artikel diatas Bank Mandiri memberi gagasan berupa fasilitas kredit bagi distributor/distributor financing (DF).
Bagi pihak PKG adalah melakukan pengembangan sistem informasi penebusan dan penyaluran pupuk bersubsidi (SIP3) secara online. Untuk memberi kepastian pembayaran dari bank atas penebusan pupuk bersubsidi dan distributor tepat pada tanggal jatuh tempo.

4. Menggunakan saluran personal atau impersonal.
   Pada artikel ini PKG menjadikan Bank Mandiri sebagai media jual beli pupuk kepada distributornya melalui media online.

5. Menggunakan simbol atau sinyal yang dapat dimengerti.
    PKG yang ingin menerapkan (SIP3) untuk memantau laporan penyaluran distributornya yang akan mendapt hasil laporannya berupa hasil cetakan dan memiliki barcode khusus untuk memudahkan selama proses verifikasi.

6. Pencapaian tujuan organisasi.
   Pemberian DF hasil kerjasama antara Bank Mandiri dengan PKG untuk mempermudah transaksi jual beli antara PKG dengan para distributornya. Di samping itu, mereka juga diberikan keleluasaan pembayaran kepada PKG dengan jangka waktu yang lebih longgar.

PENUTUP

A. Kesimpulan
    Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur dan sistem organisasi. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif tetapi juga haruslah Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
   Komunikasi bisnis yang dilakukan oleh PT. Petrokimia Gresik (PKG) dengan Bank Mandiri  adalah komunikasi dengan E-Commerce. E-commerce adalah segala bentuk transaksi pedagangan atau perniagaaan barang dan jasa  dengan media elektronik. Berdasarkan kalimat “Kerjasama dengan Bank Mandiri ini menyusul langkah PKG mengembangkan Sistem Informasi Penebusan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi (SIP3) secara online”. Yang dimaksudkan adalah para distributor melakukan pembayaran dan pemesanan  tidak melalui transaksi langsung (online).


DAFTAR PUSTAKA
http://sudaddi.blogspot.com/2013/04/contoh-makalah-komunikasi-bisnis.html
http://nurulfb.blogspot.com/2015/03/contoh-kasus-komunikasi-bisnis.html
http://www.beritasatu.com/ekonomi/201522-pkg-gandeng-bank-mandiri-permudah-transaksi-jual-beli-pupuk-bersubsidi.html
http://zsazsadesy.blogspot.co.id/2015/04/contoh-kasus-komunikasi-bisnis_12.html?m=1